Permasalahan yang terjadi di dunia perbankan yang menggunakan IT
beraneka ragam motif dan cara kejahatannya.
Masalah
pertama dari Dunia Perbankan Indonesia yang menggunakan IT adalah adanya hacker
yang dapat dengan mudah masuk ke dalam sistem Jaringan dari sebuah bank dan
kemudian mengambil data dari nasabah, bahkan dapat mentransfer sejumlah uang ke
rekening sang Hacker.Tapi masalah seperti ini masih bisa dapat diatasi dengan
mencari admin sistem yang dapat menjaga sistem jaringan dari Bank.
Masalah
kedua dari perbankan Indonesia adalah pembobolan ATM yang sekarang ini marak
terjadi. Masalah ini sangat menggangu dunia perbankan karena pihak Bank tidak
bisa tahu apakah memang ATM seorang nasabah memang telah dibobol atau memang
sedang terjadi Transaksi yang sebenarnya.
Pihak
dari Perbankan Indonesia seharusnya memperbaharui sistem Bank dan melakukan
review secara berkala terhadap kapasitas dan kecukupan pengendalian risiko
perbankan. Ini dilakukan sebagai jaminan perlindungan hukum terhadap nasabah
dari kemungkinan adanya technology fraud ataupun cyber crime.
1. Pembobolan Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tamini Square. Melibatkan supervisor kantor kas tersebut dibantu empat tersangka dari luar bank. Modusnya, membuka rekening atas nama tersangka di luar bank. Uang ditransfer ke rekening tersebut sebesar 6 juta dollar AS. Kemudian uang ditukar dengan dollar hitam (dollar AS palsu berwarna hitam) menjadi 60 juta dollar AS.
2. Pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif pada Bank Internasional Indonesia (BII) pada 31 Januari 2011. Melibatkan account officer BII Cabang Pangeran Jayakarta. Total kerugian Rp 3,6 miliar.
3. Pencairan deposito dan melarikan pembobolan tabungan nasabah Bank Mandiri. Melibatkan lima tersangka, salah satunya customer service bank tersebut. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian ditransfer ke rekening tersangka. Kasus yang dilaporkan 1 Februari 2011, dengan nilai kerugian Rp 18 miliar.
4. Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Margonda Depok. Tersangka seorang wakil pimpinan BNI cabang tersebut. Modusnya, tersangka mengirim berita teleks palsu berisi perintah memindahkan slip surat keputusan kredit dengan membuka rekening peminjaman modal kerja.
5. Pencairan deposito Rp 6 miliar milik nasabah oleh pengurus BPR tanpa sepengetahuan pemiliknya di BPR Pundi Artha Sejahtera, Bekasi, Jawa Barat. Pada saat jatuh tempo deposito itu tidak ada dana. Kasus ini melibatkan Direktur Utama BPR, dua komisaris, komisaris utama, dan seorang pelaku dari luar bank.
6. Pada 9 Maret terjadi pada Bank Danamon. Modusnya head teller Bank Danamon Cabang Menara Bank Danamon menarik uang kas nasabah berulang-ulang sebesar Rp 1,9 miliar dan 110.000 dollar AS.
7. Penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Panin Bank Cabang Metro Sunter dengan mengalirkan dana ke rekening pribadi. Kerugian bank Rp 2,5 miliar.
8. Pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp 16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut. Inong Malinda Dee, selaku RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah.
9. Konspirasi kecurangan
investasi/deposito senilai Rp 111 miliar untuk kepentingan pribadi Kepala
Cabang Bank Mega Jababeka dan Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk.
Sumber :
informasi yang menarik
BalasHapusVisit Us